Halaman

Jumat, 26 Oktober 2012

Tips Pemakaian Ban


       
    
  Bagi sebagian besar pengendara sepeda motor mungkin kurang memperhatikan hal yang satu ini: BAN! Padahal sebenarnya ban sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan tentunya keamanan dalam berkendara. Penggunaan ban yang tepat dapat membuat pengendara aman dan nyaman dalam berkendara. Nah, kali ini BOCAH KACAU akan mengulas beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kita berurusan dengan ban.
 

       Buat Bikers yang sudah mengganti pacuan roda kesayangannya dengan profil pelek dan ban tipis maupun lebar ataupun besar, baiknya pikir dua atau tiga kali apabila ingin di aplikasikan pada tunggangan kita. sebab dikhawatirkan banyak kekurangan yang akan diberikan ketimbang kelebihan aplikasi roda yang sudah tak standart lagi...


Ukuran Ban Tapak Kecil

       Harus disesuaikan dengan kendaraan dan tujuan. Penggunaan ban dengan tapak kecil tentu saja memiliki bidang yang bergesekan dengan jalanan lebih kecil. Itu artinya gaya gesek yang terjadi lebih kecil. Sehingga tenaga dari sepeda motor tidak banyak yang habis dalam pergesekan. Namun, karena kecilnya bidang gesek ini, maka akan berisiko motor gampang terpeleset jika melewati jalan yang berbatu atau tidak rata. Memakai ban profil kecil yang tidak sesuai ukuran standar pelek, akan mempengaruhi banyak faktor. Misalnya, kestabilan dan pengereman yang tidak maksimal.

       Dengan profil ban yang lebih kecil dan tak selebar ukuran standart, maka tapak ban yang bersentuhan dengan aspal atau jalan menjadi tidak proposional dan makin menimbulkan potensi berbahaya ketika melewati jalan kerikil.

Apalagi kalau ban tapak kecil itu mempunyai profil tinggi. Misalnya, 50/90-17. Itu, makin tak disarankan lagi. karena akan berpengaruh ketika cornering alian menikung, handling menjadinkurang baik.

Tidak menutup mata kalau kondisi jalan ketika bikers ngaspal belum tentu mulus. Apabila banyak lubang atau perbaikan jalan akan tidak nyaman ketika pakai ban tapak kecil dan makin berbahaya ketika hujan, karena traksi ban ke aspal hanya sedikit.


Ukuran Ban Tapak Lebar

       Sebaliknya, ban dengan tapak yang lebar, sepeda motor cenderung lebih stabil. Walaupun konsekuensinya banyak tenaga yang terbuang karena besarnya gaya gesek ban dan jalan. Untuk profil ban terlalu lebar juga belum tentu bagus buat perjalanan Touring. Misalnya dengan profil diatas 150/50-17. rasio perbandingan tinggi dan lebar ban 50 tidak disarankan. karena ban seperrti itu cendrung cocok buat berjalan dilintasan mulus seperti sirkuit ataupun jalanan yang tidak rusak maupun bergelombang. Tiap ban pun sebenarnya memiliki kekuatan maksimum. itulah yang perlu dipertimbangkan lagi..
Buat Bikers berikut ukuran ban agar sesuai dengan velg, dilihat dari segi safety yaaaahh ::

Front
TIRE SIZE REC.-------RIM (inch)---------MEAS. RIM (inch)
110/90-16 -------TL 2.50 -------2.15-3.00
120/80-16 -------TL 2.75 -------2.15-3.00
110/80-17 ------- TL 2.50 -------2.15-3.00
100/90-18 ------- TL 2.50 -------1.85-2.75
110/80-18 ------- TL 2.50 -------2.15-3.00
110/90-18 ------- TL 2.50 -------2.15-3.00
100/90-19 ------- TL 2.50------- 1.85-2.75
Rear
TIRE SIZ REC.------- RIM (inch) -------MEAS. RIM (inch)
130/90-16 -------TL 3.00 ------- 2.15-3.50
150/80-16 -------TL 3.50 ------- 3.00-4.00
120/90-17 -------TL 2.75 ------- 2.15-3.00
130/90-17 -------TL 3.00 ------- 2.15-3.50
140/80-17 -------TL 3.50 ------- 2.75-3.50
150/70-17 -------TL 4.00 ------- 3.50-4.50
120/90-18 -------TL 2.75 ------- 2.15-3.00
130/80-18 -------TL 3.00 ------- 2.15-3.50
140/70-18 -------TL 4.00 ------- 3.50-4.50
140/80-18 -------TL 3.50 ------- 2.50-3.50
150/70-18 -------TL 4.00 ------- 3.50-4.50


Jenis Ban 

       Jenis ban juga mempengaruhi keamanan. Ban kering atau ban basah? Untuk amannya, pilihlah ban basah, mengingat cuaca di Indonesia sekarang sedang tidak stabil, dapat terjadi hujan kapan saja. Karena penggunaan ban kering di saat hujan sangat berbahaya, Biker's bisa saja celaka karena ban belakang mengunci saat pengereman, 

kenapa???

        Hal ini disebabkan karena ban tidak dapat “mencengkeram” jalan dengan baik saat kondisi jalanan basah. Karena itu juga, penggunaan ban kering saat jalanan basah atau licin juga berisiko terpeleset saat berbelok dengan rebahan yang cukup rendah.

       Penggunaan ban basah saat kering juga tidak optimal. Karena bidang ban yang menapak ke jalanan lebih kecil karena banyak alur yang digunakan untuk “membuang” air. Namun, penggunaan ban basah saat kondisi jalanan kering jauh lebih safety daripada penggunaan ban kering saat hujan.


Penggantian Ban

       Hal lain yang dapat dijadikan parameter untuk penggantian ban dengan kondisi kompon ban yang harus diperhatikan. Karena pada umumnya orang mengganti ban saat bannya sudah “habis” atau “gundul”, padahal terkadang saat ban belum habis sementara komponnya sudah keras, sehingga “cenkeraman” ban ke jalanan sudah tidak optimal lagi. Untuk memeriksa kompon, dapat menggunakan metode yang sederhana: tekan-tekan ban dengan kuku jari, apakah masih cukup lembut? Dan apakah ban tersebut cepat pulih kembali setelah “dilukai” dengan kuku tadi?
       Perlu diperhatikan juga adanya keretakan pada karet ban (getas). Hal ini biasanya terjadi karena perubahan suhu yang cukup drastis. Misalnya saat motor diparkir di bawah terik matahari, maka suhu karet ban akan naik. Lalu kita melewati jalanan yang tergenang air, nah ban yang panas tersebut seketika “tersiram” oleh air yang suhunya jauh lebih dingin. Hal ini yang memicu pecahnya karet (getas).


Motif Ban 

       Motif ban cukup diperhatikan oleh kalangan fashion otomotif. Tapi jangan sampai salah memilih ban hanya karena motif. Motif alur yang ada di ban mempengaruhi kinerja ban saat melewati jalanan berair, alur tersebut berfungsi untuk menyimpan air dan membuangnya sehingga bagian ban lain dapat menapak di jalanan dengan sempurna. Sedangkan ban “slick” yang tidak mempunyai alur, sebaiknya tidak digunakan untuk jalanan berair atau basah, karena saat melintasi genangan air, ban tidak bersentuhan langsung dengan jalanan, namun “dibantali” dengan genangan air tersebut, sehingga rentan untuk “terpeleset”.

       Selain itu, juga terdapat jenis alur bidirectional dan unidirectional. Ban bidirectional dapat digunakan dalam dua arah (orientasi), ke arah depan dan ke belakang. Sehingga motif alurnya cenderung simetris secara vertikal. Ban ini biasanya didesain untuk penggunaan normal sehari-hari. Sementara ban unidirectional hanya dapat digunakan untuk satu arah (orientasi), tetapi ban jenis ini biasanya memiliki performa yang lebih baik dalam “membuang air”. Karena di sepeda motor tidak ada kemungkinan memasang roda terbalik, lebih disarankan untuk menggunakan jenis ban unidirectional. Beda halnya dengan kendaraan roda empat, mobil, ban unidirectional cukup merepotkan, karena ban yang sudah terpasang di pelek untuk roda sebelah kanan tidak dapat langsung digunakan untuk sebelah kiri, karena “arah” ban-nya akan terbalik. Kasus ini biasanya terjadi pada ban serep. Karena biasanya persediaan ban serep hanya satu, sementara kita tidak dapat memprediksi roda sebelah kiri atau kanan yang akan digantikan.

Keep Safety Riding U Guys..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar